Friday, March 30, 2007

Ban Belakang Baru

Hari ini gajian! Seperti pernah disebut sebelumnya, aku udah niatin untuk ke bengkel beliin GL Pro sebuah ban belakang baru untuk menggantikan ban lama yang udah botak.

Beli ban merk Mizzel 80/90 18 seharga Rp. 140.000 sudah termasuk ongkos pasang. Siiip dah !

Wednesday, March 28, 2007

LKS Bipartite Periode 2007-2009

Tulisan ini agak telat dibuat karena peristiwanya sudah berlangsung tanggal 16/Maret lalu. Namun ada baiknya ditulis juga, untuk menjadi catatan di blog ini.

Aku terpilih sebagai Wakil Ketua pada kepengurusan Lembaga Kerja Sama Bipartite di perusahaan untuk periode 2007 – 2009. Hasil voting tertinggi diperoleh Hadimun (Engg Asst Manager) yang otomatis membawanya menduduki kursi Ketua Bipartite. Kami berdua adalah perwakilan Management di lembaga konsultasi dan komunikasi perusahaan ini. Dalam kepengurusan sebelumnya (periode 2005 – 2007) sebagai perwakilan karyawan, aku berada di Komite Keagamaan. Serah terima kepengurusan dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 19/April mendatang di Batamindo Bussiness Council Lounge di Batamindo.
Photo di atas adalah saat kami (dari kanan: Hadimun, aku, dan Yusnita - Bendahara) diminta untuk memberikan kata sambutan singkat. Juga tampak dalam photo Mr Chua Choon Chye, GM sekaligus Pres-Dir PT Plexus Manufacturing Indonesia.

Tuesday, March 27, 2007

Engkol Patah

Halah…. baru juga ditulis di sini kemaren, si GL Pro udah minta diceritain lagi. Kali ini tentang kick starter (engkol kaki) yang patah.

Selesai mengerjakan tugas-tugas di meja kantor sore kemaren jam 5 aku langsung turun ke tempat parkir untuk mengeluarkan si GL Pro. Waktu mengengkol lancar-lancar saja dan motor hidup seperti biasa. Tapi ketika engkol dilepas, tiba-tiba tuas engkol itu jatuh! Kaget juga aku dibuatnya, soalnya baru kali ini mengalami kejadian engkol bisa patah.

Mesin motor kumatikan kembali dan mengamati tuas engkol tersebut, bagaimana kira-kira mengatasi masalah ini. Kalau didorong ke bengkel dan ganti engkol baru, lumayan jauh bengkelnya dan ngga’ tahu apakah ada stock engkol untuk GL Pro ini. Kalau diperbaiki, cara satu-satunya adalah di-las. Tapi mengingat sempitnya area pengelasan, mungkin tidak cukup kuat (beberapa kali engkol bisa patah lagi). Tapi tidak ada salahnya mencoba.

Maka motor kudorong ke bagian Maintenance/Facility dan minta tolong pada salah seorang karyawan di sana (Mas Wahyu) untuk mengelas engkol itu. Setelah selesai dilas dan dirapiin pakai gerinda serta dipasang ulang ke motor, aku mengengkol motor. Benar saja, sekali engkol sudah patah lagi! Tuas engkol malah terlempar ke depan.

Setelah mencari-cari dan memutar akal, aku dan Wahyu kemudian menggunakan sebuah baut besar sebagai penyambung engkol ke pengunci bawah. Baut di las rapat dan memutar, kemudian dirapikan kembali dengan gerinda. Beberapa kali sempat bongkar pasang ke motor karena belum pas, akhirnya selesai juga. Kucoba mengengkol beberapa kali, tidak ada masalah. Hore!

Rencana pulang sore akhirnya terkendala. Pengerjaan perbaikan itu baru selesai dalam 2 jam, jadi praktis baru jam 7 malam lewat aku bisa keluar dari pabrik. Cape deh…!

Si GL Pro

Ngga' tahu kenapa, hari ini pengen nulis tentang si GLPro-ku. Barangkali karena belakangan ini GLPro suka bikin aku mangkel, lantaran ban belakang yang sering gembos. Seminggu terakhir ini aja aku udah (terpaksa) ganti ban dalam 2 kali karena gembosnya ngga' bisa ditambal. Sementara gembosnya sendiri ada 3 kali. Yang tambah bikin mangkel, justru terjadi pas dia lagi dibutuhkan untuk ngantar ke kantor atau sekolah si ADA!

Penyebab utama ban dalam bermasalah adalah karena ban luarnya udah luar biasa tipis termakan aspal jalan. Ditambah lagi beban yang harus dia tanggung saat aku dan keluarga menungganginya. Kami memang keluarga besar, dengan 'besar' dalam arti yang sesungguhnya ;)

Salah satu prioritas utama setelah terima gaji di akhir bulan ini adalah beli ban belakang buat si GLPro-ku, biar ngga' gembos terus. Agar perjalanan kemana-mana bisa enak dan lancar tanpa gangguan.

O iya, photo di atas adalah ketika si GLPro ketahuan parkir tidak di area parkir perusahaan (alasannya waktu itu adalah karena hujan lebat, jadi kalau aku parkir motor di tempat parkir, maka aku bakalan basah kuyub). Dijepret sama uncle Tommie (yang selain membawahi Training Section juga punya tugas khusus menjaga tata tertib, kebersihan, keteraturan dan disiplin di perusahaan), tapi ngga' di-publish ke khalayak perusahaan. Cingcai wo, kan teman sendiri hehehe...

Thursday, March 22, 2007

Baik Untuk Baik dan Buruk Untuk Buruk

Seperti biasanya, pagi tadi aku dan keluarga berangkat meninggalkan rumah jam 7 tepat. Tujuannya ada 2, pertama mengantar ADA dan Mama Ani ke sekolah TK Islam Al Barkah di Baloi Persero dan selanjutnya aku akan menuju kantor. Dengan Bismillahirrahmanirrahiim, kami mulai bergerak dari rumah. Aku selalu berhati-hati mengendarai GLPro-ku, tidak ngebut, tidak ugal-ugalan, selalu memposisikan kendaraan di kiri jalan (tidak mengambil jalan di tengah), dan berusaha sabar di jalan raya.

Namun ada yang lain pagi tadi.

Setelah keluar dari perumahan dan bergabung dengan arus ramai kendaraan di jalan raya, aku sempat meneriaki (atau mengumpati ya?) sebuah angkutan umum karena mengambil jalan terlalu ke kanan dan membahayakan posisi kendaraanku. Rasanya seperti sebuah refleks terhadap bahaya yang muncul tiba-tiba, mulutku meneriakkan "HOI... !!!", jempol kiri memencet klakson bertubi-tubi dan kedua tanganku menggiring motor lebih ke kiri. Motor nyaris turun ke jalan tanah, namun aku berhasil menjaga keseimbangan dan kami selamat untuk melanjutkan perjalanan seperti biasa. Hanya saja istriku khawatir jika sopir angkutan umum itu marah dan akan berbalik mengejar kami. Tapi aku tenangkan istriku dengan mengatakan bahwa sopir itu tak akan mengejar karena kendaraannya penuh dengan penumpang dan lalu lintas cukup padat. Apalagi dia yang 'bersalah' dalam hal tadi.

Namun dalam hati aku juga merasa ada sesuatu yang akan terjadi. Entah apa, tapi aku adalah orang yang sangat percaya bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan balasan. Perbuatan baik akan berbuah baik dan perbuatan buruk akan berbuah buruk.

Dan perasaan atas sesuatu itu kemudian mendapatkan jawabannya ketika motor aku belokkan ke pom bensin di Sukajadi. Saat berbelok, aku merasa ban belakang agak 'lari' (menggelesot). Biasanya ini terjadi kalau ban dalam keadaan lunak/kempes. Ternyata benar, ketika antri isi bensin aku memeriksa ban belakang sangat kempes alias bocor! Motor tak lagi dapat ditumpangi. Aku coba tanya-tanya ke pegawai di pom bensin tsb jika mereka punya pompa angin, yang ternyata tidak ada. Walhasil, setelah isi bensin, aku harus mendorong motor ke tempat tambal ban terdekat (yang jauhnya sekitar 400 meter) dan tidak dapat mengantar ADA & Mama Ani tepat waktu ke sekolah.

Namun pertolongan Allah SWT sungguh sangat tak terduga! Kesombonganku (yang telah meneriaki sopir angkutan umum dan menghakimi bahwa itu adalah kesalahannya) berbuah ban bocor, namun Allah SWT mengirimkan pertolongannya menyelesaikan persoalanku. Pertolongan pertama datang ketika aku, ADA dan Mama Ani mulai jalan kaki meninggalkan pom bensin. Secara tiba-tiba ada suara ibu-ibu yang memanggil istriku "Mama ADA!" dari sebuah mobil yang baru saja selesai mengisi bensin. Ternyata ibu itu adalah teman istriku yang juga akan mengantar anaknya ke sekolah yang sama dengan sekolah ADA. Ibu itu berbaik hati mengizinkan ADA dan Mama Ani untuk menumpang naik mobilnya sampai sekolah.

Pertolongan kedua datang dari tukang tambal ban. Setelah ban diperiksa, ternyata aku harus ganti ban dalam karena bocornya tepat di samping pentil (tak bisa ditambal). Harga ban dalamnya Rp. 30.000, sementara uang yang ada padaku saat itu hanyalah Rp. 6.500! Darimana dapat tambahannya? ATM jauh, teman yang tinggal dekat situ tak ada, sementara ban dalam harus diganti agar motor dapat dipakai kembali. Minta tolong pada siapa? Ketika ban sedang diganti itu, aku bicara jujur pada si ibu (ya, tukang tambal bannya adalah seorang wanita!) bahwa uangnya tak cukup dan aku menawarkan menjaminkan KTP. Tanpa banyak tanya dan sambil terus bekerja, ibu tukang tambal ban itu langsung menyetujui! Aku menjanjikan akan menebus KTP itu pada siang hari, saat menjemput anak pulang sekolah.

Sungguh, Allah SWT adalah Sang Maha Adil. Ketika kita berbuat baik, maka perbuatan itu akan berbuah baik. Dan ketika kita berbuat buruk, maka ia akan berbuah buruk. Hanya Allah SWT Sang Al Baari' (Yang Maha Mengatur) dan Al Qoodir (Yang Maha Menentukan) bila buah-buah perbuatan itu akan diberikan. Apakah langsung ketika di dunia atau nanti di akhirat kelak.

Sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga.

Wednesday, March 21, 2007

Menuju Nusajaya

Info lanjutan mengenai tawaran pindah ke Nusajaya (seperti yang disebutkan di sini) adalah berupa offering letter dari JHTM (akronim untuk JHT Malaysia). Hari Jum'at 16/Maret yang lalu, HR Manager dari JHTM Michael Tee datang ke Batam memberikan penawaran gaji dan fasilitas yang akan diperoleh jika bersedia ditempatkan di Nusajaya plant.

Beberapa poin yang perlu diangkat antara lain:
1. Kontrak kerjanya adalah selama 2 tahun (dengan masa percobaan 3 bulan)
2. Posisi sebagai Manager 1 di bagian Operasional
3. Basic salary dalam RM (menurut Pak Chua: mengikuti standard salary warganegara Malaysia)
4. Fasilitas akomodasi (condominium, 1 person each room) dan transportasi (condo - plant - condo)
5. Ferry ticket JB - Batam - JB setiap minggu
6. Permit dan pajaknya ditanggung/diurus perusahaan
7. Tax income ditanggung pribadi
8. Beberapa poin lain adalah sama dengan standard kontrak kerja biasa

Tawaran ini belum final dan belum disepakati kedua belah pihak (aku dan JHTM), jadi belum mengikat. Yang sekarang masih menjadi bahan pemikiran adalah mengenai standard gaji dan allowance serta rencana kesiapan keluarga kecilku untuk ikut pindah ke sana (permit bagi mereka (dependant & student pass), rumah sewaan, nyari sekolah buat ADA, living cost di sana dibanding dengan income (dengar-dengar sih sama saja dengan Batam), kecocokan dengan situasi dan suasana lingkungan, dll). Jika hal-hal tersebut bisa diselesaikan, maka pindah ke JB bukanlah masalah.

Sempat juga mencari tahu mengenai izin kerja di Malaysia dan menemukan tautan ini. Worth to read.

Update Selasa 17/April: Ada tambahan berupa tunjangan yang disebut sebagai hardship allowance akan diberikan oleh perusahaan nanti, disamping basic salary dan fasilitas yang sudah disebut di atas. Pantas untuk disyukuri.

Apakah Itu Hakmu?

Ketika IPKmu bagus karena kau menyontek saat ujian dan IPK itu membuatmu mudah diterima bekerja.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau melewatkan sebungkus mie instant dengan sengaja dari perhitungan kasir supermarket.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau berhasil mengakali sistem absensi kantor sehingga kau dianggap bekerja dan mendapat bayaran lembur.
Apakah itu hakmu?

Ketika membuat pagar depan rumahmu dan memakai tanah tetanggamu 10 cm demi keindahan halamanmu.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau takuti teman-temanmu dengan cerita bohong dan kau mengambil keuntungan dari rasa takut itu.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau menyerobot baris antrian.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau tahu uangmu hanya cukup untuk membayar 2 potong kue tapi kau telah memakan 3 potong kue di kantin demi menutupi rasa laparmu.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau mendapatkan promosi jabatan di kantor sementara anak buahmu menjadi kambing hitam atas setiap persoalan.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau terobos lampu merah dan membuat orang lain celaka.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau curangi timbangan demi menambah keuntungan perdaganganmu.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau bangga bisa menyelinap masuk tanpa karcis dalam sebuah pertandingan olahraga/pertunjukan musik.
Apakah itu hakmu?

Ketika sopir angkutan umum salah mengembalikan uangmu lebih banyak dan kau tak mengingatkannya.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau gunakan fasilitas kantor untuk urusan pribadimu.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau merokok dan asapnya membuat orang lain menderita.
Apakah itu hakmu?

Ketika kau duduk di kursi pimpinan dan membuat kebijakan yang menguntungkan kelompokmu saja.
Apakah itu hakmu?

Ketika......

Begitu banyak saat dimana kita melakukan/mendapatkan sesuatu yang sebenarnya bukan hak kita, secara sengaja atau tidak sengaja, yang menyebabkan kita memiliki/menggunakan/ menguasai/memakan hak yang bukan milik kita. Sadarkah kita bahwa itulah kunci pintu neraka bagi kita kelak, karena telah menzalimi hak orang lain?

As Syura 42:
Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat lalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.

As Syu'araa' 183:
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;

Al Baqarah 188:
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.

Apakah semua uang, harta, makanan, kehormatan, tahta, dll akan membuatmu lebih mulia dihadapanNya? Apakah kau pikir mereka akan membantumu masuk ke Raudhatul Jannah-nya Allah SWT? Tidakkah kau yakin bahwa itu semua akan melawanmu di Hari Perhitungan nanti? Ingatlah, bukan itu semua yang akan membelamu nanti di hadapan Allah SWT

An Nuur 24:
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Maka, selalulah bertanya ke hatimu: "apakah itu hakmu?" dalam setiap hal yang kau dapatkan.

Tuesday, March 20, 2007

Chat di Skype

Karena ngga' banyak pekerjaan belakangan ini, aku sering chatting via Skype. Lumayan menambah teman sekalian membunuh kebosanan dan waktu.

Banyak tipe orang yang kudapatkan. Ada yang pemalu (susah dan lama diajak akrab), ada yang terbuka (ini yang asyik), ada yang bersemangat (bahkan di chatting pertama udah langsung janjian ngajak ketemu!), ada yang telmi (banyak ngga' nyambungnya dan akhirnya ngga' pernah kuhubungi lagi), ada yang serius (maunya disapa dengan Pak aja, ngga' mau Mas atau adik), dan lain-lain.

Topik yang dibahaspun macam-macam, namanya juga chatting. Ngobrol ngalor ngidul gitu, kadang ngga' tahu mau dibawa kemana arah pembicaraannya. Sekenanya aja.... ;) Tapi ada juga yang serius, seperti ngebahas soal agama, politik, dan sifat manusia.

Ada yang standby terus depan komputer (sehingga chattingnya lancar), ada yang sering ditinggal-tinggal (entah meeting atau mengerjakan hal lain di luar komputer), ada yang ngga' tentu (kadang sehari online terus offline berhari-hari), dll.

Jadi nambah pengetahuan dan pengalaman.

Thursday, March 15, 2007

Move to New Plant (in planning stage...)

Seperti telah diindikasikan di sini dan di sini, nampaknya PT Plexus Manufacturing Indonesia tempat aku bekerja saat ini mungkin memang tak akan bertahan lebih lama lagi. Dalam meeting akhir minggu lalu bersama President Director Mr. Chua Choon Chye disebutkan bahwa keputusan pasti mengenai ditutupnya perusahaan akan disampaikan pada bulan Juni mendatang. Namun seperti telah diberitahukan sebelumnya, pengurangan tenaga kerja kontrak (dengan tidak memperpanjang kontrak kerja bagi yang habis masa kontraknya) harus tetap dilanjutkan. Sehingga pada akhir bulan Juni nanti karyawan yang tinggal adalah karyawan tetap saja, yaitu sekitar 150 orang.

Rencana kepindahan perusahaan ke Johor Bahru, Malaysia ini sudah bisa disebut sebagai sebuah 'kemungkinan sangat besar'. Bahkan tindak lanjut untuk memindahkan karyawan telah dimulai. Para Dept. Head telah diminta untuk menyerahkan dokumen-dokumen untuk mengajuan permohonan izin kerja (employment pass) pada pemerintah Malaysia. Karena proses persetujuan akan membutuhkan waktu 2 bulan, maka pengajuan izin kerja itu harus dimulai dari sekarang. Demikian juga dengan arahan untuk melakukan seleksi karyawan yang akan ditawarkan untuk pindah kerja, juga sudah diberikan. Karyawan yang dimaksud adalah mereka yang memiliki kemampuan kerja bagus, bertanggung jawab pada posisi yang penting dan kritikal, dan tidak memiliki track record performance serta perilaku yang jelek.(Photo di atas adalah photo yang diambil oleh HRD 2 hari yang lalu untuk kepentingan pengurusan dokumen)

Tentunya kepindahan perusahaan ke M'sia ini haruslah dengan terlebih dahulu menyelesaikan urusan-urusan di Batam. Yang paling ditunggu karyawan tentunya mengenai uang pesangon. Menurut yang disampaikan Mr. Chua, hal ini tidak akan menjadi persoalan karena perusahaan telah menghitung dan menyediakan dana untuk itu. Tidak perlu ada kekhawatiran mengenai hal tsb. Apalagi mengingat bahwa perusahaan masih memiliki deposit ratusan ribu Sin dollar di Batamindo, yang ngga' mungkin ditinggal begitu saja.

So, mudah-mudahan ini menjadi stepping stone yang baik bagi karirku di masa yang akan datang. Kesempatan baik harus diraih, karena mungkin ia tak akan pernah datang lagi.

Saturday, March 10, 2007

Menjadi ATS di ESQ Training

Seperti telah disebutkan dalam posting sebelumnya, akhir minggu lalu (tanggal 2, 3 dan 4 Maret) aku menjadi ATS (Alumni Training Support) pada Training ESQ Profesional Angkatan 15 Batam di Planet Holiday Hotel. Bukan untuk bermaksud riya, namun posting ini adalah sebagai sharing atas pengalaman yang luar biasa dan banyak hikmah yang dipetik.

Sehari sebelum training diadakan, ba'da Magrib para calon ATS berkumpul di Planet Holiday untuk menyiapkan segala sesuatunya. Menyusun meja, kursi, garis-garis batas, training kit (tas, buku, pulpen, dan buku saku panduan alumni), peralatan, dsb. Untuk training minggu lalu itu, semua persiapan baru dapat dimulai jam 10 malam karena kebetulan malam itu Galaxy room dipakai seminar oleh Asuransi Prudential hingga jam 9 malam. Sehingga baru jam 01.30 pagi kami selesai mengatur ruangan. Saya sampai rumah hampir jam 2, ngobrol sebentar dengan istri lalu tidur. Alhamdulilah jam 4 sudah bangun kembali untuk tahajjud dan subuh, mempersiapkan diri, dan jam 05.40 meninggalkan rumah menuju hotel. Sesampainya di hotel saya dibuat kagum oleh pada para ATS lain, mereka semua sudah hadir di ruang training pagi itu!! Padahal saya kira karena tadi malam pulang sudah sangat larut, mungkin ada yang akan datang terlambat. Ternyata tidak, malahan saya yang bisa dianggap terlambat. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang punya komitmen sangat tinggi.

ATS bertugas dari jam 6 pagi sampai 8 malam. Diawali dengan briefing bersama yang terdiri dari do'a, review kegiatan hari sebelumnya, penjelasan singkat materi training dan apa yang harus dilakukan ATS pada setiap materi tsb, sesi singkat tanya jawab, dan yell-yell (yell ESQ, ikrar, dan salam semut). Kemudian masing-masing ATS akan menuju posisi tugas masing-masing untuk menyambut peserta; ada yang di lobby hotel, di lantai 2, di lantai 3, di registrasi/absensi, di dalam ruangan training, di belakang layar, dsb. Semuanya bekerja untuk membantu menyiapkan agar tidak ada acara yang tersendat, terganggu, kacau, salah, atau sampai mengecewakan. Dalam kata-kata Pak Sonny Pane, koordinator ATS laki-laki: "Kita bekerja untuk menjamu tamu agung, tamu Allah". Maka para ATS benar-benar berusaha melayani para peserta dan alumni dengan sebaik-baiknya. Semua dilakukan dengan ikhlas, tidak dibayar, dan hanya berharap ridha Allah SWT.

Pada saat training berlangsung, ATS standby di posisi masing-masing. Ada yang jaga pintu (terutama sekali saat ruangan dalam keadaan gelap, tidak boleh ada yang keluar-masuk lewat pintu utama), ada yang jaga lampu (harus mengikuti kode posisi lampu yang disampaikan oleh Asst. Trainer lewat handytalkie), ada yang di belakang layar, dan yang lain menjaga di belakang peserta. Di saat standby di posisi masing-masing inilah, meski sedang bertugas, ATS juga dapat mengikuti materi training dengan baik dan bisa dibuat menangis juga kok :). Tentunya tidak dapat secara bebas melepaskan tangisan seperti peserta.

Di akhir setiap sesi, saat para peserta break pagi/siang/sore, ATS menyiapkan alat bantu training untuk sesi berikutnya, menyediakan tempat shalat berjamaah, merapikan kursi, dan mengatur peserta agar duduk di tempat yang telah ditentukan (jika tukar posisi duduk pria dan wanita). Juga untuk mengingatkan peserta untuk kembali ke ruang training dengan membunyikan mainan bebek. Jika sudah selesai semua, barulah ATS bisa istirahat secara bergantian. Setelah training selesai, ATS kembali mengadakan briefing bersama Asst. Trainer/Trainer untuk mereview training hari itu dan persiapan untuk hari berikutnya. Juga ada do'a, yell dan salam semut.

Secara fisik cukup melelahkan namun secara batin sangatlah membahagiakan, karena ATS membantu orang lain mendapatkan pengalaman spiritual yang tak mereka dapatkan di tempat lain. Itu yang membuat bahagia. ATS hadir untuk membantu training dan training adalah wadah ATS untuk menzakatkan fithrah menolongnya.

Dalam salah satu materi training ESQ disebutkan ada 4 jenis kebahagiaan; fisik, intelektual, emosi dan spiritual. 3 kebahagiaan yang pertama diperoleh karena kita diberi/menerima, dan yang terakhir dirasakan ketika memberi. 3 hari penuh sebagai ATS aku sangat merasakan kebahagiaan karena memberi itu. Kebahagiaan ketika membantu, melayani, mempersilakan, dan memberi senyuman. Kebahagiaan ketika rela menyusun sepatu-sepatu peserta yang tidak diletakkan pada tempatnya. Kebahagiaan ketika ikhlas mengumpulkan sampah, balon, tissue, batu-batu jumrah, dsb yang kadang dibiarkan begitu saja dalam ruang training. Kebahagiaan ketika melihat peserta mendapatkan hidayah Allah SWT. Kebahagiaan ketika memiliki kemampuan mengatur kebahagiaan diri sendiri, yang didapat hanya ketika memberi/mengeluarkan. Kebahagiaan yang tanpa embel-embel jabatan, pamrih, uang, posisi, gengsi, dan ego.

Menjadi ATS adalah keikhlasan tanpa pamrih dan hanya mengharap ridha pahala dari Allah SWT. Menjadi ATS adalah menzakatkan fithrah saling menolong. Menjadi ATS adalah bagian dari total action membantu kelancaran acara training.

Aturan baru dari Korwil Kepri mulai Maret ini, ATS yang bertugas haruslah yang bisa full time 3 hari (tidak boleh setengah-setengah), dibatasi sesuai jumlah peserta (kalau tidak salah, komposisinya 1:10), dan akan dipergilirkan (agar jangan orang yang itu-itu saja yang menjadi ATS). Di sisi lain, ATS mendapatkan peningkatan perhatian dari Korwil berupa tersedianya sarapan pagi (kue dan minuman), makan siang dan makan malam.

Untuk training angkatan berikutnya, aku ingin kembali mendaftar sebagai ATS. Boleh dibilang, aku ketagihan! :)

Saturday, March 03, 2007

Langit Merah Mawar

Subhanallah !


Peristiwa kosmik milyaran tahun yang lalu baru dapat terungkap di abad 20 melalui kecanggihan teknologi teleskop manusia. Padahal 14 abad yang lalu, seorang manusia yang ummi (buta huruf) telah menyampaikannya kepada umat manusia.

Muhammad SAW menyampaikan kata-kata Tuhannya:
Maka apabila langit terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (Ar Rahmaan 37)

Adakah kebenaran yang lebih mutlak selain dari kalimat-kalimat Allah SWT?

6 Sigma Mini Celebration

Penutup dari rangkaian panjang program training 6 Sigma bagi para senior staff di lingkungan Jurong HiTech Group adalah sebuah mini celebration yang diadakan di Raffles Marina, Singapore pada tanggal 9/Feb lalu.

Berikut adalah photo-photo yang sempat direkam sebagai kenang-kenangan:

Acara makan malam selesai jam 10PM (waktu Singapore), yang kami lanjutkan dengan pembicaraan santai di kamar hotel dengan Mr. Chua Choon Chye, President Director dari PT Plexus Manufacturing Indonesia- Batam. Pemandangan malam ke arah jembatan penyeberangan Singapore-Malaysia nampak menarik karena sinar bulan yang jatuh ke jembatan menimbulkan bayang-bayang panjang di permukaan laut.

Aku masuk ke kamar jam 1.00AM (atau sama dengan jam 12 malam WIB), dan sebelum tidur sempat menelpon ke Receptionist untuk dibangunkan jam 5.00AM, aku ingin bertahajjud kepadaNya.

Tapi sebelum dibangunkan, aku malah sudah bangun duluan jam 4.30AM. Selesai tahajjud, berdo'a dan dilanjutkan dengan shalat Subuh, aku tidak kembali ke balik selimut. Aku turun ke pinggir pantai, ke tempat dimana ratusan kapal, yacth dan speedboat pribadi diparkir, sambil berlari-lari kecil menggerakkan tubuh. Menunggu matahari terbit, aku berjalan sekeliling resort dan ketika melihat kolam renangnya yang bagus, aku jadi tertarik untuk mencobanya. Untung saja Mama Ani telah menyiapkan celana renang dalam tas yang kubawa. Sehingga pagi itu ketika teman-teman yang lain masih tidur, aku sudah asyik berenang sendirian.

Pak Chua datang jam 9.30AM, terlihat masih mengantuk ketika menemui kami di restoran saat sarapan.

Sempat juga berphoto-photo di sekitar kolam renang dan pinggir pantai:


Pak Chua mengajak kami jalan-jalan ke beberapa tempat di Singapore seperti ke Merlion Park, Esplanade Theater, dan ke sebuah restoran Jepang Sakura di dekat National University of Singapore. Yang unik dari restoran ini adalah para pengunjung bebas makan apa saja, sebanyak-banyaknya dengan hanya membayar S$20 (dewasa)/S$10 (anak-anak) dari jam 11AM sampai 14PM. Sangat mengenyangkan dan membuatku mengenal begitu banyak jenis masakan Jepang!


Thanks untuk Pak Chua yang telah membawa kami jalan-jalan.