Monday, July 30, 2007

MS-2 & Prof-19 Batam

4 hari ke belakang adalah hari yang penuh dengan satu kata buatku dan Mama Ani: ESQ. Hari Rabu tanggal 26/July aku mengikuti ESQ Intermediate Training Mission Statement (MS) angkatan ke-2 Batam. Berikutnya hari Jum'at, Sabtu & Minggu (27~29/July) giliran Mama Ani mengikuti ESQ Training Profesional angkatan ke-19, dimana aku juga Alhamdulillah dapat membantu sebagai ATS (sesuai rencana ini).

Training MS dipandu oleh trainer Fahrul Jamal, seorang trainer senior yang baru pertama kali datang dan memberi training di Batam. Pak Fahrul didampingi oleh 2 orang asisten trainer yaitu Mas Jaya (kembarannya Mas Surya) dan Mas Kuncoro, serta dibantu oleh sahabat-sahabat ATS Batam (para alumni MS-3 Jakarta dan MS-1 Batam). Training berlangsung sehari penuh, sangat interaktif, dan juga penuh deraian air mata.

Setelah mengikuti MS aku mendapatkan keyakinan yang semakin tebal pada visi, misi, dan nilai-nilai yang harus dimiliki dalam kehidupan ini. Visi dan misi hidup bukanlah ditentukan oleh manusia itu sendiri, tetapi telah dituliskanNya bagi setiap manusia. Subhanallah! Insya Alah ini akan menjadi bekal yang kuat bagi hidupku.

Mama Ani mengikuti training ESQ untuk pertama kalinya. Setelah mendapatkan penjelasan singkat pada Open House di bulan Mei lalu dan juga melalui pembicaraan kami sehari-hari, inilah waktunya bagi Mama Ani untuk merasakan sendiri pengalaman luar biasa sebagai peserta training untuk belajar mengenal diri sendiri, darimana asalnya, apa tujuan hidupnya, dan hendak kemana setelah hidup berakhir. Belajar dengan menggunakan metode Islam tentang 1 Ihsan, 6 Prinsip Rukun Iman, dan 5 Langkah Rukun Islam.

Alhamdulillah hasilnya langsung terasa. Dari hari pertama, Mama Ani sudah tersentuh hatinya, ia tersungkur, bersujud dan menangis. Aku bahagia sekali melihatnya, ikut menangis bersama hidayah yang didapatnya. Berkali-kali Mama Ani menangis sepanjang training, pada setiap modul yang diberikan oleh Pak Fahrul Jamal dan 2 asistennya. Karena itulah aku yang tadinya berencana tidak full time sebagai ATS di hari Jum'at (siang~sore) & Sabtu (pagi~siang) karena harus ke kantor, akhirnya memutuskan untuk tetap di ruang training 3 hari penuh menemani dan mendukungnya.

Aku lihat Mama Ani menikmati setiap sesi training dengan baik. Pada sesi-sesi permainan atau ketika trainer mengajukan pertanyaan, Mama Ani ikut aktif sehingga beberapa hadiah kecil seperti buku dan VCD diperolehnya (VCD dapat 2 kali, salah satu diberikan kepada Weni, sahabat karibnya yang juga mengikuti training).

Selamat datang dalam dunia bahagia spiritualitas ESQ, Mama Ani!

Wednesday, July 25, 2007

Rencana Ikut MS-2 Batam

Insya Allah hari Kamis 26/July besok aku akan mengikuti ESQ Intermediate Training Mission Statement angkatan ke-2 Batam di Hotel Planet Holiday. Mudah-mudahan dapat diikuti dengan baik dan memberikan cahaya hikmah yang baru bagiku dan menjadi manfaat yang akan melekat sampai ke akhir hayat.

Seusai MS-2, akan dilaksanakan juga ESQ Training Profesional angkatan 19 Batam selama 3 hari pada tanggal 27~29/July di tempat yang sama. Dan Insya Allah juga Mama Ani akan ikut sebagai peserta. Semoga Mama Ani mendapatkan hidayah dan hikmah yang luar biasa!

Di tengah-tengah kesibukan yang sangat padat sehubungan kepindahan perusahaan ke Nusajaya - JB, waktu yang ada akan kumanfaatkan sebaik mungkin. Mudah-mudahan aku juga dapat membantu aktif di training Prof-19 besok ini dengan menjadi ATS kembali.

Saturday, July 21, 2007

Hari Tanpa TV

Ada himbauan untuk tidak menghidupkan pesawat TV selama satu hari pada hari Minggu 22 Juli 2007 besok. Himbauan ini adalah bentuk keprihatinan atas isi tayangan TV yang tidak aman dan sehat untuk anak-anak. Pemilihan tanggal 22 Juli terkait dengan peringatan Hari Anak Nasional yang akan jatuh pada tanggal 23 Juli 2007.

Aku sangat mendukung himbauan ini karena memang tayangan TV di Indonesia sangat tidak baik untuk anak-anak. Mulai dari tayangan kekerasan (berita kriminal, gulat smackdown, dll), sinetron percintaan (bahkan anak SD pun sudah cinta-cintaan... bah, kemana otaknya pembuat cerita sinetron itu!), gosip entertainment (dari mata baru mulai melek sampai mau tidur, ada sepanjang hari), acara musik yang mengumbar aurat dan gaya sensual, sampai ke tayangan beberapa reality show yang memberikan mimpi-mimpi tak terjangkau. Jika orang tua tidak ikut menemani anak-anak mereka menonton acara-acara tersebut, maka anak akan sangat terpengaruh dan dengan mudahnya meniru perilaku di TV.

Secara pribadi di rumah, aku dan keluarga memang bukan TV junkie. Tidak ada keterikatan untuk 'harus' menonton acara TV tertentu dan juga tidak memiliki 'penyesalan' jika melewatkan satu tayangan tertentu. Aku menonton TV kalau sedang ingin menyaksikan acara berita (favorit: Liputan 6 di SCTV) atau kalau sedang ada acara olahraga tertentu saja. Mama Ani malah tidak betah untuk duduk di depan TV karena lebih suka untuk bercengkrama bersama-sama keluarga.

Karena itulah kami membatasi anak kami ADA dalam menonton TV. Kami melarang ADA menyalakan dan menonton TV jika tidak bersama kami. Acara yang ditonton juga kami seleksi dengan ketat. Jika sudah mulai ada indikasi-indikasi negatif di satu saluran TV (misalnya orang teriak marah-marah di sinetron, atau pakaian dan goyangan penyanyi dalam acara musik nampak tak senonoh, atau cerita khayal yang tak masuk akal, dan hal-hal berbau mistis) maka otomatis kami pindah ke saluran TV yang lain. Dan ketika saluran-saluran TV yang lain juga tidak menayangkan acara yang bermanfaat, maka mematikan TV dan melakukan kegiatan lain adalah pilihan utama kami.

Mari kita dukung dan laksanakan himbauan Hari Tanpa TV ini demi menjaga anak-anak kita!

Friday, July 20, 2007

Sudah Bulan Rajab Nih...

Pada hari Senin tanggal 16 July 2007 kita memasuki bulan Rajab, salah satu bulan dalam penanggalan Islam. Bulan Rajab adalah bulannya Allah SWT. Mari kita simak keistimewaan-keistimewaan di bulan Rajab tersebut.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulan Allah SWT, maka:
  1. Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari Allah SWT.
  2. Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1428/Isra Mi'raj (Sabtu, 11 Agustus 2007) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa.
  3. Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT.
  4. Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab, 16,17,18 Jully 2007) maka Allah SWT akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat.
  5. Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, Insya Allah permintaannya akan dikabulkan.
  6. Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga.
  7. Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka Allah SWT akan menambahkan pahalanya."
Sabda Rasulullah SAW lagi: "Pada malam Mi'raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu, dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: "Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?" Maka berkata Jibril a.s.: "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca shalawat untuk engkau di bulan Rajab ini".

Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita: Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada Allah SWT. Lalu saya bertanya kepada beliau: "Ya Rasulullah, mengapakah engkau menangis?" Lalu beliau bersabda: "Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kuburnya, dan saya berdoa kepada Allah, lalu Allah meringankan siksa atas mereka".

Sabda beliau lagi: "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur." Tsauban bertanya: "Ya Rasulullah, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?" Sabda beliau: "Wahai Tsauban, demi Allah Dzat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat karena Allah SWT, kecuali Allah SWT mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun."

Sabda beliau lagi: "Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah SWT, Sya'ban adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku. Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya'ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka."

Dengan begitu banyaknya keistimewaan di bulan Rajab ini, maka marilah kita isi dengan berpuasa dan melaksanakan sholat malam sebanyak-banyaknya agar kita mendapatkan semua keistimewaan tersebut.

Thursday, July 19, 2007

Sepakbola Indonesia Di Piala Asia 2007

Impian melangkah ke babak perempat final Piala Asia 2007 sebagai sejarah baru bagi kesebelasan Indonesia ternyata memang harus diperjuangkan lebih keras lagi. Kekalahan melawan Korea Selatan 0 - 1 hari Rabu 18/July sore kemarin, memupus mimpi mengukir sejarah itu.

Tapi aku melihat ada semangat baru yang lahir di sana. Meski timnas Indonesia akhirnya tersingkir, seluruh pendukung dan bangsa Indonesia melihat bahwa kerja keras dan kemampuan pemain kita pantas mendapatkan pujian. Setidaknya penampilan melawan tim bernama besar seperti Korea Selatan tadi malam bisa menjadi ukuran bahwa Indonesia bisa berharap untuk memiliki sebuah kesebelasan tangguh yang bakal lahir di masa mendatang. Bahkan tak kurang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri menunjukkan dukungan akan harapan tersebut. Beliau hadir menyaksikan secara langsung 2 pertandingan tim Merah Putih di stadion Gelora Bung Karno yaitu ketika melawan Arab Saudi dan Korea Selatan.

Menurutku, puncak permainan timnas Indonesia dalam 3 laga grup D ini adalah ketika melawan Arab Saudi. Daya serang, kerjasama, skill, dan formasi yang ditampilkan sangat menarik. Setiap pemain, terutama sekali Elie Aiboy, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono dan Firman Utina menunjukkan keistimewaannya di hadapan 80 ribu orang penonton di stadion dan ratusan juta pasang mata di seluruh tanah air. Sayang sekali gol Arab Saudi lewat tandukan Saad Al Haarti di menit terakhir injury time benar-benar menyesakkan dada Indonesia. Skor 2 - 1 untuk Arab Saudi adalah kebalikan dari hasil Indonesia ketika secara agresif berhasil menaklukkan Bahrain di pertandingan pertama.

Bagaimanapun, bravo timnas Indonesia! Kalian sudah menunjukkan penampilan yang membanggakan bangsa.

(Photo diambil dari tabloid Bola)

Wednesday, July 18, 2007

Yang Ingin Ditulis

Beberapa hal yang ingin kutulis di sini tapi belum sempat karena banyaknya pekerjaan dan tidak ada waktu untuk menulisnya:
  1. Shalat Jum'at Di Gelang Patah
  2. Pulang Ke Batam
  3. Manjanya ADA
  4. Terbengkalainya Multiply-ku
  5. Sudah Bulan Rajab Nih...
  6. Hari Tanpa TV
  7. Sepakbola Indonesia di Piala Asia 2007
  8. Rencana Ikut Mission Statement-2
  9. Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diselesaikan satu persatu. Bagi yang menunggu tulisan-tulisan terbaruku (ih, ge-er amat! emang ada? hehehehe...) sabar aja dulu ya...

Monday, July 16, 2007

Pulang ke Batam

Berkejaran dengan jalannya product qualification untuk salah satu module Motorola, aku berusaha agar tetap bisa pulang ke Batam Jum'at sore lalu. Keinginan untuk bertemu dengan keluarga terasa lebih besar karena sudah 9 hari penuh tidak bertemu dengan mereka. Tapi tanggung jawab pekerjaan di NJ tetap harus dilaksanakan. Meski sudah berusaha maksimal, namun product qualification berjalan lambat karena ada perubahan program mesin di SMT sehingga yang tadinya direncanakan sebelum siang sudah selesai dari SMT ternyata molor sampai sore. Barulah sekitar jam 5 ketika panel module pertama selesai aku dan Pak Edi bisa meninggalkan pabrik dan berkemas-kemas pulang.

Bareng satu van dengan para Singaporean yang bekerja di SEB/Microfab/JPower, kami meninggalkan Gelang Patah menuju Jurong East Interchange (terminal bus dan MRT station di kawasan Jurong, Singapore). Sedikit hambatan di custom Singapore dengan antrian panjang pada pengecekan imigrasi, maklum Jum'at sore dimana orang-orang pada pulang untuk berakhir minggu dengan keluarga.

Turun di depan IMM shopping mall, kami menyeberang jalan ke taxi stand dan antri. Antriannya cukup panjang tapi dalam 15 menit kami sudah dapat taxi Yellow Top menuju Harbour Front. Di dalam taxi sopirnya bertanya, "Which way you want to go there?". Sedikit heran dengan pertanyaan tersebut (kan seharusnya dia sebagai sopir taxi harus lebih tahu jalan doong..!) kujawab dengan balik bertanya, "Which is the fastest way?". Dia bilang semua jalur sekarang tidak lancar, "It's Friday night, you know everybody wants to go home soon and enjoy the weekend". Sekilas mengingat-ingat aku lalu minta dia mengambil jalur PIE mencari arah ke Telok Blangah. Awalnya lancar, tapi mendekati NUS (National University of Singapore) mulai nampak macet dan taxi dibelokkan ke Clementi Road yang ternyata merupakan pilihan tepat karena bisa sampai ke Harbour Front dengan cepat.

Aku minta diturunkan di taxi drop point Vivo City karena lebih dekat ke ferry terminal daripada diturunkan di Harbour Front drop point yang lebih jauh dan harus jalan kaki serta naik tangga untuk menuju ke ferry counternya. S$12.90 untuk jarak sekitar 13.5KM dari JIE, masih standar lah (karena pernah pengalaman dari Jurong East ke Harbour Front kena charge S$20.30 karena terjebak macet di jalan!). Ferry Penuin-11 pukul 20.40 sudah menunggu, tapi aku masih sempat mencarikan oleh-oleh untuk Mama Ani dan ADA di Vivo Mart.

Sampai di ferry terminal Batam Centre pukul 20.45, aku melintas ke Mega Mall untuk mencari kendaraan pulang, daripada naik taxi di pelabuhan yang mahal (hehehe... sampai di Batam pola pikir orang Indonesianya kambuh lagi, cari yang murah!). Akhirnya sampai di rumah Bukit Kemuning jam 21.25, dengan sambutan hangat dari Mama Ani dan Ibu Mertua! Ya, Ibu ternyata sudah di Batam sejak 3 hari yang lalu dan Mama Ani memang sengaja tidak memberitahuku agar menjadi kejutan tersendiri. Sementara si ADA sendiri sudah tertidur lelap kecapean main seharian. :)

Friday, July 13, 2007

Jalan Kaki Malam Sendiri

Meski secara umum dilaporkan oleh Overseas Security Advisory Council bahwa tingkat kriminalitas di Malaysia tahun 2006 rendah dan tindak kekerasan terhadap orang asing adalah relatif tidak biasa (yang berbanding terbalik dengan laporan tahun sebelumnya 2005 dari Kuala Lumpur Royal Malaysia Police College), namun beberapa laporan kejahatan di surat kabar lokal seperti Berita Harian dan Harian Metro baru-baru ini menunjukkan bahwa tingkat kriminalitas harian di Johor Bahru memang cukup mengkhawatirkan.

Itulah sebabnya kenapa aku dan teman-teman beberapa kali diingatkan oleh teman-teman Singaporean seperti TS Ng, David Ho, ataupun Pak Chua sendiri untuk tidak pergi keluar sendiri-sendiri (terutama pada malam hari), sebaiknya pergi berombongan agar lebih selamat dari tindak kejahatan seperti rampok dan jambret. Mungkin karena mereka adalah warga negara Singapore yang memang sangat terjaga dari tindak-tindak kejahatan karena pemerintah yang protektif terhadap warganya, yang berbeda dari cara pemerintah Indonesia atau Malaysia melindungi warganya. Sehingga tingkat kekhawatiran sekaligus tingkat kewaspadaan mereka cukup tinggi.

Jadi itulah yang terpikir olehku ketika harus menunggu kontainer datang hari Rabu malam lalu. Kontainer yang tadinya dijanjikan datang pukul 18.00 ternyata baru muncul pukul 22.30 malam. Akibatnya aku terpaksa harus pulang ke apartement dengan berjalan kaki karena tidak ada lagi mobil van perusahaan yang tersedia. Ketika aku keluar dari pintu gerbang, para petugas keamanan dari Tegas Security bertanya bagaimana aku akan pulang, "Ade kereta kah?" (apakah aku ada membawa mobil?), yang kujawab dengan gelengan, "Tak ade kereta, balik jalan kaki sahaja". Mereka saling berpandangan, mungkin sangat heran dengan 'keberanianku' (atau kenekatan ya?) pulang jalan kaki sendirian di malam selarut itu.

Tapi dengan Bismillah dan berpasrah diri pada Allah SWT, setiap langkah kaki aku iringi dengan Lailahailallah menelusuri jalan sepi menuju apartement sejauh kurang lebih 700 meter tersebut. 400 meter pertama jalan keluar dari kawasan industri masih diterangi lampu di kanan jalan dan masih ada petugas keamanan bersenjata senapan laras panjang di ujung jalan (yang juga memperhatikanku dengan pandangan heran). Sisa jarak selanjutnya menuju apartemen adalah jalan umum yang sepi dan tanpa penerangan jalan. Disepanjang jalan 300 meter ini aku meningkatkan kewaspadaan dan sangat berhati-hati dengan kemungkinan bahaya yang bisa datang, baik dari pemakai jalan raya maupun pemunculan tiba-tiba dari balik rerimbunan semak di kiri jalan. Berkali-kali aku mengawasi sekeliling dengan waspada, entah karena terpengaruh peringatan teman-teman Singaporean, pengaruh berita koran, atau karena rasa takutku sendiri. Namun yang pasti Alhamdulillah aku berhasil mencapai tikungan jalan ke apartment (yang sudah berpenerang jalan dan banyak ruko) dengan selamat tanpa gangguan. Ketika aku hendak menyeberang jalan, aku melihat sebuah mobil patroli polisi bergerak lambat persis di belakangku.

Apakah ini pertolongan Allah untukku, mengirimkan patroli polisi untuk 'melindungiku'? Karena bisa saja jika memang ada pelaku kejahatan yang telah bersiap-siap beraksi namun tidak jadi karena melihat mobil polisi di kejauhan. Wallahualam... Yang jelas aku bersyukur bahwa aku selamat dan tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan ketika berjalan kaki sendirian malam hari di Gelang Patah.

Wednesday, July 11, 2007

Ketika Beban Terasa

Ketika kelelahan kerja datang menerpa, ketika suntuk akibat hambatan-hambatan yang ada terus berdatangan, ketika tidak ada jalur pelepasnya....

Aarrggghhhh.....!!!

Aku kangen rumah, kangen Mama Ani, kangen ADA, kangen Mama Miar, kangen sahabat-sahabat ESQ, kangen Batam.....

Ya Allah, berilah hamba kesabaran dan keikhlasan menjalani peran dan tugas ini. Kuatkan diri hamba yang lemah dengan tiupan kekuatan dariMu. Bantulah hamba membawa amanah di pundak ini, sehingga ia tidak terasa berat. Jauhkan hamba dari kekhawatiran-kekhawatiran yang ada, agar tetap lepas dan bebas dari belenggu-belenggu.

Ya Rabbi, telah kupasrahkan keluargaku padaMu dan aku percaya Engkau telah menjaga mereka dengan sangat lembut. Aku mensyukuri rahmat dariMu dan berlindung dibawah keperkasaanMu...

Update tak sampai 30 menit setelah posting di atas: Kata-kata bijak dari sahabat ESQ Pak Sonny sangat menyentuh hati, menggetarkan dada, dan menguraikan airmata: "Ada yang jauh lebih berat dari yang anda rasakan sekarang, kukuhkan niat teguhkan hati. Anda pergi bukan karena nafsu duniawi, bukan. Anda pergi untuk meningkatkan harkat & derajat keluargamu. Agar fitnah dan kehinaan jauh dari kehidupan keluargamu. Bantulah memecahkan masalah dengan sajadah dan sodaqoh. Insyaallah jalan lebih terang. Itu janji Allah. Salam."

Cuaca di Gelang Patah

Yang namanya perubahan cuaca di Gelang Patah itu hampir sama dengan Batam, tidak dapat diprediksi. Dalam satu hari dapat berganti kondisi secara mendadak.

3 hari pertama aku mengalami hari yang panas, bahkan sangat panas. Laporan cuaca di RTM 2 Malaysia dan Channel NewsAsia Singapore menunjukkan bahwa suhu udara pada siang hari mencapai 35 derajat Celcius, dan suhu panas serta terik matahari itu masih terasa sampai sekitar jam 5 petang! Photo di bawah ini diambil pukul 19.31PM waktu Johor Bahru atau sama dengan pukul 18.31 sore WIB. Lihat sinar terangnya masih sangat nampak dan terasa!

Namun kemudian semenjak Sabtu cuaca berubah berganti-ganti. Subuh nampak bagus, pagi mendung, sekitar jam 10 panas, jam 11 hujan, setelah Dzuhur panas lagi, menjelang sore mendung lagi, dan malam hujan. Begitu terus berganti-ganti tak tentu. Pagi ini sampai jam 10 sudah 3 kali hujan turun, bukan hujan kecil tapi hujan deras. Sebentar lalu pergi, tapi kemudian datang lagi deras tiba-tiba.

Kesulitannya bagi team kami akibat cuaca seperti ini adalah tidak dapat membongkar container yang datang kemaren siang. Container yang sudah dibuka harus ditutup lagi ketika hujan tiba-tiba menderas. Jadinya pekerjaan kami terhambat karena cuaca yang tidak menentu tersebut.

Monday, July 09, 2007

Review 5 Hari

Sebelum berangkat dari Batam hari Rabu minggu lalu, aku sudah tahu bahwa tugas ke Gelang Patah kali ini akan cukup berat mengingat tugasnya adalah set-up line agar siap untuk kualifikasi produk. Itulah kenapa sebelumnya untuk tugas set-up ini aku mengatur agar yang berangkat mewakili Production adalah Superintendent-ku dengan ditemani 2 orang line leader. Namun karena aku juga harus mengurus permit setelah single entry visa diperoleh dari konsulat Malaysia di Pekanbaru minggu lalu, maka mau tak mau aku yang akhirnya berangkat.

Dan ternyata memang kerja keras! Meski dibantu oleh para helper, operator, forklift, high jack, dll, tetap saja yang namanya tenaga otot menjadi terkuras. Banyak equipments dan mesin yang kadang harus ditangani manual, tidak dapat menggunakan alat bantu lain. Juga keterbatasan peralatan, karena peralatan yang ada adalah pinjaman
dari SEB, yang juga memakai peralatan tersebut. Sehingga akhirnya harus bergantian menggunakannya. Ditambah lagi dengan ketidaksiapan aliran listrik, AC, kompresor, dll yang menghambat kelancaran set-up. Masih banyak lalu lalang pekerja konstruksi di area dimana mesin dan peralatan sudah harus diletakkan. Belum lagi debu dan kotoran lain akibat pengerjaan mereka, yang membuat kami harus berkali-kali membersihkannya.

Karena ketidaksiapan beberapa faktor pendukung di atas, teman-teman yang lain memutuskan untuk pulang ke Batam hari Jum'at dan akan kembali hari Senin. Aku sebenarnya tidak setuju dengan keputusan tersebut dan mendesak agar dari tiap Dept ada yang tinggal untuk mengatur barang-barangnya. Tetapi karena mereka punya pertimbangan lain, maka 9 orang kembali ke Batam, meninggalkan aku dan Pak Edi (Facility & Maintenance Engineer) berdua saja mengerjakan apa-apa yang dapat dikerjakan.

Cuaca di JB sampai hari Sabtu siang juga tidak bersahabat, panas terik sampai jam 5 sore masih terasa. Membuat cepat lelah dan badan berkeringat. Untunglah Sabtu sore hujan turun mengguyur dan suasana sedikit mendung membuat cuaca terasa lebih bersahabat. Dan itu berpengaruh juga pada percepatan pengerjaan. Apalagi hari Minggu dimana tidak banyak lagi pengerjaan di bagian dalam yang dilakukan oleh pekerja konstruksi, sehingga persiapan untuk kunjungan customer dari Motorola hari Senin ini dapat diselesaikan dengan baik.

Update Selasa 10/July: Kunjungan Motorola kemaren berjalan cukup sukses. Motorola melihat bahwa 3 line SMT sudah aktif dan bisa berproduksi, mesin dan peralatan yang lain sudah berada di tempat dan siap digunakan, manpower sudah ditraining dan mengerti produk yang akan dibuat, dan hasil uji coba beberapa panel module juga berhasil baik. Next target adalah hari Kamis 12/July untuk kualifikasi salah satu produk module. I'm working on it now!

Thursday, July 05, 2007

Sunset di Gelang Patah - Nusajaya

Subhanallah, Maha Suci Allah dengan segala ciptaanNya!

Di sela-sela kegiatan membongkar kontainer yang datang dari Batam di Gelang Patah kemaren sore, dari atas kontainer aku melihat keindahan karya cipta Illahi ini: matahari yang akan tenggelam di ufuk barat. Kebetulan kamera pinjaman dari SEB (yang dipakai untuk mendokumentasikan proses pembongkaran kontainer dan penyusunan barang-barang) ada di tanganku, jadi tak kusia-siakan kesempatan bagus tersebut.


Sungguh indah!

Note: Ternyata photonya terlalu besar untuk di-upload: 2.5MB, sementara PC di SEB factory ini tidak punya software photo editor untuk mengecilkannya. Nanti saja di-upload di Batam.

Update 16/July: Nah itu dia photonya sudah dipasang! Akhirnya... :)

Seberapa Kecil Bumimu?

Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang sangat hebat saat ini, tidak ada lagi jarak yang tidak dapat ditempuh di dunia ini. Hanya dalam hitungan detik, orang di belahan dunia yang berbeda bisa dapat saling berkomunikasi dengan lancar. Apa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui saat itu juga oleh orang di negara-negara lain. Internet, wireless communication, satelit, dll telah membuat dunia ini menjadi kecil.

Namun sesungguhnya, bumi ini memanglah sangat kecil. Ia tak lain hanyalah setitik debu tak terlihat dalam mayapada alam semesta. Bumi dimana manusia tinggal bukanlah apa-apa dibandingkan ciptaan Allah SWT yang lainnya. Ada jutaan bahkan milyaran benda-benda angkasa lainnya yang memiliki ukuran jauh lebih besar daripada bumi.

Sekecil apakah bumi kita ini?

Perbandingan ukuran planet-planet di bawah ini akan membantu untuk memahaminya. Subhanallah !

Lalu bagaimanakah kita bisa mendongakkan kepala dan hati ini untuk congkak dan sombong? Astaghfirullah'aladzhiim...

Note: Posting ini aku buat dari Gelang Patah - Nusajaya, Johor Bahru di Malaysia. Merupakan posting pertama di luar Batam, yang juga kebetulan posting pertama dari luar negeri. Sekaligus bisa sebagai bukti bahwa jarak bukan lagi masalah dan bumi Allah ini memang kecil.

Tuesday, July 03, 2007

Nusajaya Trip - Line Set-Up

Perjalanan ke Nusajaya berikutnya adalah 04~07/July. Besok pagi berangkat bersama set-up team sebanyak 11 orang.

Makin berkurang waktu untuk menulis di sini. Akan aku manfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk menulis catatan-catatan kehidupan. Termasuk juga di NJ nanti.

Bukan Pekerja Anak

Sepulang berbelanja lauk pauk di pasar Pancur - Tj. Piayu tadi pagi, aku dan keluarga menikmati nasi soto ayam di Bida Ayu. Yang menarik perhatianku di pojok warung ada 2 bocah kecil (satu laki-laki dan satu perempuan, nampaknya bersaudara) berumur kurang dari 5 tahun sedang duduk mencuci piring. Tangan mereka yang kecil berlumuran sabun cuci piring kadang tak sanggup menahan licinnya mangkok-mangkok bekas makanan pembeli yang sedang mereka cuci sehingga beberapa kali terlepas dan jatuh ke lantai. Mangkok dan piring itu memang tidak pecah, tapi bunyinya mengundang perhatian.

Aku menyenggol ADA, "Coba ADA perhatikan. Pintar 'kan mereka, bantu nyuci piring lho." ADA melirik, "ADA juga sering bantu Mama cuci piring kok Pa!" jawabnya.

Sayang tidak ada kamera untuk mengabadikan momen tersebut. Padahal cukup bagus melihat ekspresi kesungguhan mereka mengerjakannya. Seolah-olah ingin menunjukkan bahwa mereka sudah bisa dan biasa mengerjakan pekerjaan tersebut.

Yang jelas sih 2 bocah kecil itu bukanlah anak-anak yang sedang dipekerjakan apalagi diperbudak seperti yang disebut dalam berita perbudakan anak di China utara dan Guinea beberapa waktu lalu. Mereka adalah keponakan dari penjual soto yang sedang diajak orangtuanya mengunjungi saudara di Batam. Terbukti dari pertanyaan yang dilontarkan salah seorang dari mereka, "Piring yang ini ditarok dimana, Bude?" yang menunjukkan bahwa diantara mereka terdapat hubungan kekerabatan (Bude dalam bahasa Jawa berarti Bibi kakak Ibu/Bapak).