Saturday, June 02, 2007

Pertaruhan Perut?

Dalam beberapa hal, kadang-kadang aku dibuat heran dengan pola pikir operator-operator di pabrik tempatku bekerja. Kali ini yang membuatku agak sedikit berkerut kening adalah mengenai penolakan mereka atas tawaran perpanjangan kontrak kerja yang diberikan perusahaan.

Kontrak kerja yang ditawarkan memang tidak panjang, hanya 3 bulan saja. Jauh lebih pendek dari kontrak-kontrak kerja sebelumnya (6 ~ 12 bulan). Ini dikarenakan situasi perusahaan yang sedang dalam proses perpindahan ke Johor Bahru - Malaysia, dan untuk menjaga komitmen perusahaan kepada main-customer saat ini, Motorola. Mungkin periode kontrak yang singkat itulah alasan utama penolakan mereka. Ditambah dengan kebijakan tak populer tanpa lembur yang sedang diterapkan saat ini di perusahaan, yang membuat mereka tidak memiliki penghasilan lebih.

Tapi di tengah-tengah iklim investasi yang tidak bagus di Batam, penolakan mereka ibarat mempertaruhkan terisi tidaknya perut mereka untuk beberapa waktu ke depan. Banyak perusahaan (utamanya elektronika) saat ini sedang berusaha untuk bertahan hidup, menerapkan jam kerja tanpa lembur, mengurangi tenaga kerjanya, dan juga tidak melakukan perekrutan tenaga kerja baru. Tentunya akan menyulitkan bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan baru dengan cepat. Dengan kata lain, bagaimana mereka mendapatkan penghasilan untuk menafkahi hidupnya?

Bukankah jauh lebih baik bagi mereka mendapatkan 'kepastian' penghasilan (paling tidak untuk 3 bulan ke depan) dibandingkan dengan menolak tawaran kontrak dan harus 'berjuang' lagi di luar sana untuk mendapatkan pekerjaan yang tidak pasti? Ada ribuan orang yang berebut hanya beberapa gelintir lowongan kerja, seberapa besar kemungkinan mereka mendapatkannya?

Memang peruntungan dan rezeki setiap orang berbeda, tapi jelas dalam persaingan dunia kerja kedua hal itu tidak dapat diandalkan. Apalagi dengan tingkat kemampuan dan latar belakang pendidikan mereka yang tidak menguntungkan, dalam pandanganku akan jauh lebih baik mereka 'bertahan' dulu dengan menerima tawaran perpanjangan kontrak dan berharap iklim investasi di Batam segera menjadi lebih baik.

No comments: