
4 tenda besar dipasang di areal kosong antara pabrik phase-1 dan phase-2. Di depan tenda, 3 lilin besar patung dewa warna-warni terbakar pelan-pelan. Di bawah tenda terdapat 4 meja besar berisi sesaji persembahan bagi hantu-hantu dan roh-roh yang datang. Sesaji itu antara lain kue apem merah muda, jeruk bali besar, apel, anggur, ketan, gulai ayam, gulai dhal, gulai kambing, acar timun dan nenas, serta banyak lainnya. Semua tersaji dalam susunan yang menarik dan tentu saja dikelilingi oleh dupa hio yang terbakar menyebar bau wangi khas. Di bagian belakang tenda terdapat bak besar tempat pembakaran kertas uang neraka, kertas rumah, dan kertas pakaian yang akan dikirimkan kepada hantu dan roh para leluhur.
Dalam perayaan bulan ke-7 ini, perusahaan menyediakan makan siang gratis bagi seluruh karyawan. Kemarin aku bertanya kepada Pak Chua untuk apa makan siang itu diadakan, maka salah satu jawabannya adalah "....if the ghosts get the food to eat, we all the living human also eat together with them to celebrate the festival. It's good for the business to get the blessing from them".
Aku tidak mengikuti acara itu sama sekali karena sibuk dengan pekerjaan di dalam pabrik. Hanya saja sempat melihat para biksu masuk dan berkeliling dalam pabrik memercikkan air bunga sepanjang jalan. Juga ketika keluar makan siang, aku melihat beberapa orang China Budhist itu mulai membakar kertas-kertas sebagai bagian dari upacara mereka. Bagiku tidak masalah menikmati makan siang itu, karena makanan yang disajikan adalah makanan halal, tidak ada dupa hio atau unsur-unsur lain yang melanggar ajaran Islam. Lagipula setiap sebelum makan, aku terbiasa selalu menyebut nama Tuhanku yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Bismillahirrahmanirrahiim... sehingga setan, hantu, atau roh jahat tidak ada yang berani mendekat untuk menemaniku makan :)
No comments:
Post a Comment