Friday, December 07, 2007

Pas Pelajar

Mengurus izin belajar bagi warga asing di Johor Bahru ternyata mudah-mudah sulit. Jika semua dokumen lengkap, maka urusannya akan menjadi lancar, pelayanan dari pegawai kerajaan di sekolah, Jabatan Pendidikan Johor (sama dengan Dinas Pendidikan di Indonesia) dan Jabatan Imigresen Johor cukup baik dan tidak bertele-tele, serta selesai dalam waktu cepat. Mari simulasikan: pergi ke sekolah membawa dokumen-dokumen yang diperlukan, isi formulir rangkap empat, petugas akan membuatkan surat pengantar ke Jabatan Pendidikan. Pergi ke Jabatan Pendidikan mengajukan surat pengantar dan dokumen, pemeriksaan dokumen-dokumen, petugas membuatkan surat rangkap 3 (kepada Jabatan Imigresen, sekolah, dan pemohon). Pergi ke Jabatan Imigresen, mengisi formulir dan mengajukan dokumen, pemeriksaan dokumen dan tunggu hasilnya (akan ditelpon langsung setelah permit selesai sekitar 2~3 minggu kemudian). Proses dari kantor ke kantor berjauhan jarak itu bisa selesai dalam satu hari! Bandingkan dengan urusan surat menyurat di pemerintahan kita, yang bahkan untuk mendapatkan satu tanda tangan saja bisa berhari-hari! :(

Nah sulitnya, kalau dokumen kurang atau tidak lengkap. Satu surat kurang atau tidak dibuatkan secara khusus, maka akan ribet jadinya. Itulah yang aku alami ketika mengurus pas pelajar untuk ADA. Di Sekolah Kebangsaan Nusa Perintis 1 Gelang Patah, urusannya sangat lancar. Kurang dari 15 menit surat pengantar sudah diperoleh, tanpa membayar sepersen pun! Demikian juga di Jabatan Pendidikan Johor, 15 menit surat pengantar ke Jabatan Imigresen sudah di tangan, pun tanpa mengeluarkan uang (nanti kalau sudah mengantongi pas pelajar dari imigresen, baru bayar RM120)! Di Imigresen baru ada masalah, surat perusahaan yang kubawa tidak menujukan secara khusus surat itu kepada Jabatan Imigresen untuk apa surat kepegawaian itu dibuat. Terpaksalah aku mintakan lagi surat itu ke HRD sore itu juga untuk dibawa lagi esok harinya ke Imigresen. Hari kedua, ada masalah lagi: si ADA harus punya paspor sendiri yang terpisah dari paspor mamanya! Artinya, harus pulang dulu ke Batam dan membuatkan paspor untuk ADA. Artinya lagi, kemungkinan besar ADA akan terlambat bergabung di awal tahun ajaran baru bulan Januari besok karena jika minggu depan baru diajukan ulang, maka mungkin baru awal Januari pas pelajar tersebut diperoleh.

Apa boleh buat, sebagai warga asing sudah sepatutnya mengikuti aturan negara orang lain. Tapi bolak-balik mengurus surat ke Imigresen itu yang membuatku tidak bisa beristirahat! Dari bangun tidur hari Rabu sore, aku tidak tidur-tidur sampai Jum'at siang. 45 jam lebih! Kok bisa? Ini runtutannya: Rabu malam kerja sampai Kamis pagi, Kamis pagi sampai sore pergi ke sekolah, jabatan pendidikan, dan imigresen dengan Mama Ani dan ADA, sore itu aku kembali ke perusahaan meminta perbaikan surat pernyataan pegawai. Kamis malam kerja seperti biasa sampai Jum'at pagi. Lalu Jum'at pagi ke Jabatan Imigresen Johor di Bandaraya, yang mana kemudian meminta paspor mandiri ADA. Kembali dengan kecewa ke Gelang Patah, ambil uang di ATM, shalat Jum'at dan makan siang. Pulang ke apartemen, mandi, dan baru terlelap sekitar jam 3 siang!

Demi sekolah anak, aku ikhlas mengusahakannya. Meski harus mengorbankan waktu istirahat!

No comments: