Thursday, December 27, 2007

Waktu

Waktu tak pernah berhenti bergerak. Pada setiap detiknya ia terus berputar. Pada setiap menitnya ia terus meninggalkan. Pada setiap jamnya ia terus mengalir. Terus, terus dan terus. Dan kita?

Adakah waktu bagi kita merenung dalam-dalam? Mengingat kembali 365 hari dalam tahun kemarin yang telah kita lewati? Menghela nafas berat ketika teringat yang menyusahkan hati. Atau tersenyum dan tertawa mengenang kebahagiaan yang diperoleh. Sebuah introspeksi dan kontemplasi.

Atau memang tidak perlu direnungi karena yang sudah lewat adalah masa lalu yang tak akan pernah kembali? Karena waktu yang kita miliki hanyalah saat ini, bukan masa lalu apalagi masa depan? Bukankah waktu dan hidup itu mengalir laksana air? Untuk apa melihat ke masa lalu dimana banyak hal belum berubah sementara kita sedang terbawa hanyut arus perubahan? Kita yang harus berubah, bukan waktu dan hidup masa lalu.

Waktu itu tak berubah, ia sungguh tak berubah. Tapi ialah stagnansi yang terus mengusir kita bergerak meninggalkan masa lalu, sejarah, dan kenangan sentimentil. Ia yang tak berubah memaksa kita berubah untuk menyongsong harapan, kemajuan, kebahagiaan, perubahan dan sejenisnya.

Detik, menit dan jam akan terus bergerak setiap waktu. Ia adalah detik, menit dan jam yang sama dari waktu ke waktu. Jadi, masih perlukah mengucapkan selamat tahun baru?

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (Al 'Ashr 1~3)

Gambar bersumber dari sini.

2 comments:

Gudang Keluarga said...

mampir di nebula house yach kalo oom ary ada waktu http://NH1818.blogspot.com

salam,

a_ardal said...

Terima kasih sudah mampir ya, Viqha/Azeem/Dhani. Oom udah lihat blog-nya, cool deh... :)

Terus menulis yaa...