Wednesday, January 16, 2008

Sabuk Pengaman

Kulambaikan tangan pada sebuah taksi gelap di simpang Panbil. Aku hendak ke Batu Aji pagi itu. Taksi berhenti dan aku membuka pintu depan. Duduk dan menarik sabuk pengaman. "Ah ngga' apa-apa, Mas. Polisi sini saya kenal semua kok. Aman kita." si sopir 'mencegahku' menggunakan sabuk pengaman.

Kembali dari Batu Aji, taksi gelap yang lain, di sekitaran Villa Muka Kuning seorang lelaki tegap berambut pendek menghentikan taksi hendak menumpang. "Polres, Bang?" tanyanya. "Iya" jawab si sopir taksi sambil cepat-cepat menarik tali sabuk pengamannya. Aku yang kebagian tempat duduk di depan lagi, tersenyum dalam hati sambil memegang sabuk pengaman yang telah terpasang dari tadi.

Bukan untuk polisi kok Bang, sabuk pengaman itu. Ini dibuat untuk keselamatan kita sendiri. Kalau tiba-tiba Abang mengerem mendadak atau menabrak keras sesuatu di depan, maka sabuk itu bisa menyelamatkan nyawa kita. Karena berdasarkan penelitian para ahli, lebih dari 80% kematian atau cedera fatal akibat kecelakaan mobil di jalan raya disebabkan oleh benturan ke panel dashboard, setir, kaca dan tempat duduk di hadapan kita. Nah yang namanya sabuk pengaman itu adalah pengurang/penahan tekanan (yang bisa mencapai 60 kali berat badan kita) yang membanting tubuh saat terjadi pengereman/benturan mendadak.

Bukan karena polisi, ya Bang. Atau karena seseorang mirip polisi yang hendak ke kantor polisi yang tidak Abang kenal sehingga nanti mungkin Abang akan ditilang olehnya. Untuk kita Bang, untuk kita. Kalau kita celaka karena tidak pakai sabuk pengaman, para polisi itu hanya akan mencatat di laporannya tentang kematian/kecederaan kita. Itu saja. Dan itu tidak akan mengembalikan nyawa atau kesehatan kita. Sama sekali tidak.

Jadi lain kali, pakailah selalu sabuk pengaman begitu Abang duduk di belakang setir/dalam mobil. Bukankah Abang masih sayang dengan anak dan istri Abang di rumah?

Note: gambar diambil dari sini.

No comments: